Lukisan hidup
bidadari bersayap warna warni dan tawa
melepas pergulatan kisah yang tiba2 mengada
menggerus waktu dan beranjak segera
Aku rembulan yang tidak pernah miskin gelisah
dan kau mentari yang tak jua padamkan gundah
kita sama2 beringsut menanti persuaan akrab
pesisir yang dibuai lembut buih dan tiupan angin
Kupajang lukisan hidupku di dinding mentarimu
dan kau mengelana sampai ke ujung tsabit
meniti sabar hingga bertabur purnama
Aku berhenti mengitari lengkung liuk cahayamu
walau bias hangatnya masih menelusup relungku
dan kau berserabut rindu menatap bingkai purnamaku
yang sepenggal dan patah-patah
Kau dan aku
hanyalah rembulan dan mentari yang saling menyala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar